Sepasang keluarga muda, baru punya anak satu umurnya 5 tahun, anaknya bernama si Yoga. Mereka tinggal di perumahan type 21. Karena rumah type 21 hanya ada 1 kamar tidur, praktis mereka: bapak, ibu, dan si anak tidur dalam satu kamar dan satutempat tidur. Sebenarnya tidak ada masalah, hanya setiap kali bapak sama ibu mau “bobo” mesti kucing-kucingan, nungguin si Yoga tidur dulu. Untuk memastikan bahwa si Yoga udah tidur apa belum mereka mengetest dengan cara memanggil si Yoga, kalau Yoga menyahut berarti belum tidur, kalau Yoga diam berarti udah tidur, berarti aman.
Suatu malam seperti biasa mereka lagi mood untuk begituan, terlihat si Yoga sudah terlelap. Maka sang bapak mencoba ngetes memanggil.
BAPAK : “Yogaaaa….?!!! ”
YOGA : ” Ya, pak ? ”
Wah, ternyata Yoga belum tidur. Mereka terpaksa menunggu.
Setengah jam kemudian, gantian si Ibu mencoba ngetes lagi.
IBU : “Yogaaa….?!!! ”
YOGA : ” Yaa, buuu ? ”
BAPAK : ” Gila, belum tidur juga! (gerutu si bapak dalam hati saking jengkelnya)
Terpaksa mereka menunggu lagi. Setengah jam ditest lagi, ternyata siYoga masih belum tidur juga. Berkali-kali begitu terus. Akhirnya si bapak-ibu kehabisan kesabaran. Yoga betul-betul dibangunin dan
dimarahin habis-habisan. Yoga menangis dan bingung soalnya ‘kan nggak tahu masalahnya apa.
Paginya di sekolah Yoga mengadu bahwa semalaman dimarahin habis-habisan sama orang tuanya. Si Ibu guru bertanya kejadiannya, si Yoga kemudian menjelaskan. Si Ibu guru rupanya menangkap permasalahnya apa, maka kemudian dia menasehati si Yoga,
GURU : ” Yoga,kalau sudah malam di atas jam 10.00 Yoga harus tidur, dan kalau orang tua memanggil Yoga tidak usah menyahut, pura-pura saja nggak mendengar.”
Malamnya Yoga mengikuti nasehat si ibu guru. Beberapa kali Yoga dipanggil nggak menyahut, padahal Yoga sebenarnya mendengar karena memang belum tidur, tapi daripada dimarahi lagi, maka diam saja.
Bapak & ibunya sepakat bahwa si Yoga sudah tidur. Mereka juga sepakat mau memulai permainannya. Terus mereka mematikan lampu. Yoga sebenarnya ketakutan dalam gelap, tapi dia juga ketakutan dimarahi maka diam saja.
Permainan makin berjalan seru. Heboh. Menggairahkan.
Sampai Yoga juga keheranan, tapi dia tetap diam saja. Sampai akhirnya mereka rupanya sudah mau mencapai puncak.
BAPAK : ” Aduuuh,buu…. aku mau keluar !!!” (Si Bapak ngomong sambil gemeteran)
IBU : ” Paaak, aaaku juga mau keluaaarrrrr” (Si Ibu juga nggak mo kalah)
YOGA : ” YOGA IKUTTTTTTT !!!! ” (Yoga langsung teriak ketakutan)
0 komentar:
Post a Comment